7 Mitos vs Fakta Pergi Traveling ke Vietnam, Wajib Tahu!


Banyak wisatawan memilih negara di sekitar Asia Tenggara sebagai tempat liburan favorit. Salah satu tempat wisata yang paling populer adalah Vietnam. Selain tersedia beraneka macam kuliner yang menggugah selera, Vietnam memiliki wisata alam pegunungan yang indah, pantai-pantai cantik, serta biaya liburan yang murah. Vietnam juga punya sejarah panjang yang menarik untuk dipelajari.

Namun sebelum memesan tiket ke Vietnam, ada baiknya kamu mengetahui dulu informasi mengenai negara tersebut. Tujuannya supaya tidak kaget saat menghabiskan waktu di sana. Apalagi banyak miskonsepsi soal negara ini. Inilah mitos vs fakta pergi traveling ke Vietnam yang wajib kamu ketahui!

Mitos 1: Benarkah Polusi Udara di Vietnam Sudah Sangat Parah?

Mitos vs Fakta Pergi Traveling ke Vietnam

Sumber: Instagram hanoicapital

Sebenarnya pergi traveling ke Vietnam sama saja seperti liburan di Indonesia. Di negara berkembang, fasilitas transportasi umum memang belum memadai sehingga banyak orang yang memilih naik sepeda motor. Kendaraan yang menumpuk di kota-kota besar juga membuat jalan menjadi macet dan meningkatkan polusi udara.

Fakta 1: Vietnam Memiliki Banyak Tempat Wisata dengan Pemandangan Indah dan Udara Segar

Mitos vs Fakta Pergi Traveling ke Vietnam

Sumber: Instagram justwotravel

Tak jauh berbeda dengan Indonesia, Vietnam juga memiliki destinasi wisata yang menawarkan pemandangan indah serta udara yang segar. Namun, tentunya tempat wisata tersebut berada di pinggir kota yang masih asri. Jika kamu memilih lokasi wisata Vietnam yang berada di kota besar, tentu saja banyak polusi udaranya.

Tapi berbeda dengan negara kita di mana Ibu Kota Jakarta selalu panas sepanjang tahun, Ibu Kota Vietnam, Hanoi, justru mengalami musim dingin di akhir tahun, lho. Jadi, udaranya tidak melulu panas.

Mitos 2: Makanan Kaki Lima di Vietnam Tidak Aman untuk Dikonsumsi?

Mitos vs Fakta Pergi Traveling ke Vietnam

Sumber: Instagram baiaorbakery

Makanan pinggir jalan di Indonesia sangat beragam dan enak-enak. Meskipun tidak semuanya higienis, makanan kaki lima tetap menjadi favorit dan aman dikonsumsi. Di Vietnam juga banyak makanan yang dijual di pinggir jalan. Apakah benar semuanya kotor dan tidak aman dikonsumsi?

Fakta 2: Kuliner Lokal Vietnam dengan Harga Murah dan Aman Bisa dibeli di Restoran Kecil

Mitos vs Fakta Pergi Traveling ke Vietnam

Sumber: Instagram janicehoi12

Sama dengan jajanan pinggir jalan di Indonesia yang tidak semuanya higienis, di Vietnam juga begitu. Semuanya tergantung siapa yang menjual. Tidak bisa dipukul rata semuanya tidak aman dikonsumsi. Apabila kamu ragu-ragu mencoba kuliner lokal di pinggir jalan, banyak kok restoran kecil yang kebersihannya lebih terjaga namun rasanya tetap enak. Tapi jika kamu yakin memiliki perut yang tahan banting, wajib mencicipi jajanan pinggir jalan di Vietnam, ya!

Mitos 3: Apa Benar Tidak Ada yang Menjual Kuliner Internasional di Vietnam?

Mitos vs Fakta Pergi Traveling ke Vietnam

Sumber: Instagram citycrow

Masih ada turis asing yang mengira tidak bisa menemukan restoran internasional di Vietnam. Beberapa wisatawan berpikir hanya kuliner lokal saja yang banyak dijual di pinggir jalan. Miskonsepsi ini tetap ada hingga sekarang, padahal Vietnam juga telah banyak berkembang sama halnya dengan negara kita.

Fakta 3: Restoran Makanan Cepat Saji Menjamur di Mana-Mana

Mitos vs Fakta Pergi Traveling ke Vietnam

Sumber: Instagram sienna_hall39

Don’t worry, pergi traveling ke Vietnam tidak segitunya kok. Vietnam memiliki banyak restoran internasional seperti KFC, Burger King, dan lain-lain. Bahkan Vietnam juga memiliki restoran cepat sajinya sendiri lho, misalnya Burger Joint Saigon dan Quan Ut Ut.

Mitos 4: Penduduk Lokal Vietnam Memakai Pakaian dan Topi Kerucut Khas Vietnam Setiap Hari

Mitos vs Fakta Pergi Traveling ke Vietnam

Sumber: Instagram annelimphoto

Waduh, masih adakah orang yang berpikir bahwa semua penduduk lokal Vietnam masih menggunakan pakaian tradisional? Mungkin di beberapa foto yang menggambarkan Vietnam, orang lokalnya masih banyak yang memakai Non La (topi kerucut yang terbuat dari daun kelapa, kulit pohon, atau bambu). Padahal sama dengan Indonesia, tidak semua orang memakai pakaian adat daerahnya masing-masing dalam kesehariannya.

Fakta 4: Penduduk Lokal Vietnam Sudah Modern Seperti Indonesia

Mitos vs Fakta Pergi Traveling ke Vietnam

Sumber: Instagram sxchua1975

Penduduk Vietnam juga mengikuti tren fashion sama seperti negara kita. Toko retail seperti H&M, ZARA, dan sebagainya banyak ditemukan di sini. Namun jangan khawatir, kamu masih bisa membeli pakaian tradisonal Vietnam sebagai suvenir di pasar atau pusat perbelanjaan. Misalnya di An Dong dan Hanh Thong Tay di Ho Chi Minh City dan Dong Xuan dan Phung Khoang di Hanoi.

Mitos 5: Menikmati Ketenangan Sambil Menjernihkan Pikiran di Ha Long Bay

Mitos vs Fakta Pergi Traveling ke Vietnam

Sumber: Instagram incyvincyspider

Sejarah dan keindahan Ha Long Bay sangat terkenal di kalangan wisatawan mancanegara. Tempat ini memang merupakan salah satu destinasi wisata populer yang banyak dipromosikan oleh pariwisata Vietnam. Terdiri dari ribuan pulau besar dan kecil, Ha Long Bai sangat cantik dan asri jika dilihat dari kejauhan. Namun, sebenarnya pulau-pulau tersebut tidak bisa dihuni karena memiliki permukaan yang terjal dan tandus. Tapi keindahannya memang tak terlupakan.

Fakta 5: Ha Long Bay Penuh dengan Turis

Mitos vs Fakta Pergi Traveling ke Vietnam

Sumber: Instagram melissa.stevens7

Sama halnya dengan tempat wisata populer lainnya di dunia, Ha Long Bay juga memiliki masalah yang serupa, yaitu terlalu banyak turis. Pemandangannya yang mengagumkan selalu menarik minat wisatawan baik lokal maupun asing untuk berkunjung. Akibatnya, wisatawan di Ha Long Bay sangat banyak.

Namun tak masalah, pergi traveling ke Vietnam tak melulu harus ke Ha Long Bay. Masih banyak tempat wisata Vietnam lain yang patut untuk dikunjungi, misalnya Pulau Phu Quoc, My Son Sanctuary, Sa Pa Terraces, Taman Nasional Phong Nha-Ke Bang, dan lain-lain.

Mitos 6: Di Vietnam Banyak Kuil dan Pagoda karena Mayoritas Penduduknya Beragama Buddha

Mitos vs Fakta Pergi Traveling ke Vietnam

Sumber: Instagram curiouskierella

Saat pergi traveling ke Vietnam, kamu akan banyak melihat pagoda dan kuil. Tak hanya berfungsi sebagai tempat beribadah, pagoda dan kuil di sana juga digunakan untuk wisata bersejarah.

Fakta 6: Tetap Terdapat Banyak Tempat Ibadah Lain

Mitos vs Fakta Pergi Traveling ke Vietnam

Sumber: Instagram chaubui_

Vietnam merupakan negara dengan penganut agama Katolik keempat terbesar di Asia. Jadi, tak hanya pagoda dan kuil saja yang bertebaran di Vietnam, ada juga gereja-gereja cantik di sana. Buddha bukan satu-satunya agama di Vietnam, sama dengan Indonesia di mana pemeluk agama selain Islam juga banyak. Namun menurut data, kebanyakan warga Vietnam justru tidak memiliki agama alias ateis.

Mitos 7: Vietnam Tak Lebih Baik dari Indonesia karena Sejarah Perangnya yang Tragis

Mitos vs Fakta Pergi Traveling ke Vietnam

Sumber: Instagram vietnam_history

Di Vietnam pernah terjadi perang dahsyat antara Vietnam Utara dan Selatan yang disebut Perang Indocina Kedua. Perang ini merupakan bagian dari Perang Dingin antara dua kubu ideologi besar, yakni Komunis dan SEATO. Dua kubu yang saling berperang adalah Republik Vietnam (Vietnam Selatan) dan Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara).

Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan Filipina bersekutu dengan Vietnam Selatan, sedangkan Uni Soviet, Tiongkok, Korea Utara, Mongolia dan Kuba mendukung Vietnam Utara yang berideologi komunis. Selain itu juga ada peperangan lainnya dengan warga Khmer, Mongol, dan Cina yang banyak merenggut korban jiwa.

Fakta 7: Perang Telah Berakhir dan Beginilah Kondisi Vietnam Sekarang

Mitos vs Fakta Pergi Traveling ke Vietnam

Sumber: Instagram cloudtrip.vietnam

Tak perlu khawatir pergi traveling ke Vietnam karena perang telah usai dan mereka telah berbenah. Bahkan perekonomian Vietnam sangat baik, posisi ke-47 terbesar di dunia. Kamu akan mendapatkan pengalaman liburan yang menyenangkan selama di Vietnam. Banyak pemandangan menakjubkan, kuliner yang lezat, serta keramahan penduduknya yang akan membuat kamu betah.

Jangan termakan mitos dan miskonsepsi yang banyak beredar. Segera liburan ke Vietnam dan buktikan sendiri bahwa negara ini layak untuk dikunjungi.

Pesan Tiket ke Vietnam

Itulah mitos vs fakta negara Vietnam yang harus kamu ketahui. Yuk share, subscribe, dan komen di blog Pergi.com jika kamu punya pengalaman atau pertanyaan soal pergi traveling ke Vietnam. Jangan lupa pesan tiket pesawat ke Vietnam di Pergi.com, ya. Beli tiket pesawat online dijamin aman dan banyak promonya. Pergi yuk!

120 Istilah Penerbangan, Wajib Tahu Sebelum Naik Pesawat!

Orang yang sudah terbiasa naik pesawat tentu sudah tak bingung lagi dengan berbagai istilah penerbangan. Namun untuk pemula yang belum pernah naik pesawat, istilah penerbangan terkadang sedikit membingungkan karena ditulis dalam bahasa Inggris.

Supaya kamu bisa memahami arti dari setiap istilah tersebut, Pergi.com telah membuat 120 daftar istilah penerbangan yang wajib kamu ketahui. Semuanya telah kami urutkan sesuai dengan abjad untuk memudahkanmu. Simak ulasannya, yuk!

Istilah Penerbangan yang Wajib Diketahui Sebelum Naik Pesawat

Sumber: unsplash

Istilah Penerbangan dari A

1. Accompanied: ketika kamu membeli tiket untuk anak/bayi, harus ditemani oleh orang dewasa yang membayar penuh sesuai tarif berlaku.
2. Adult: seseorang yang telah berusia di atas 12 tahun.
3. Alternate Aerodrome: bandara alternatif, yaitu bandara lain yang akan dipilih jika tidak bisa mendarat di bandara tujuan.
4. Apron: tempat parkir pesawat.
5. Arrival: bagian kedatangan.
6. Aviation: institusi atau suatu lembaga penerbangan.
7. Airport: bandar udara/bandara.
8. Aeronautic: ilmu penerbangan atau informasi tentang penerbangan.
9. ADC (Arodrome Controll): kontrol yang berada di tower.
10. APP (Approach Controll): kontrol sesudah/sebelum ADC.
11. Air Space: ruang udara.
12. Airtime (Flight Time): lama waktu yang dibutuhkan pesawat sampai ketempat tujuan.
13. A.T.A (Actual Time Arrival): waktu kedatangan pesawat.
14. A.T.D (Actual Time Departure): waktu keberangkatan pesawat.
15. A.P.B (Actual Pax Onboard): lembaran informasi tentang jumlah penumpang di dalam pesawat.
16. Aircraft: pesawat dalam bahasa Inggris.
17. Auxiliary Power Unit (APU): mesin turbin yang berukuran lebih kecil dari mesin pesawat. Sebagai pengganti mesin untuk menyediakan pasokan listrik dan tenaga pneumatic yang terletak di bagian ekor pesawat sehingga dalam posisi aman dari segala halangan.
18. Automatic Terminal Information Service (ATIS): informasi aeronotikal nonkontrol yang direkam dan disiarkan secara terus-menerus di berbagai bandara yang memiliki pergerakan atau lalu lintas yang padat.
19. Airmanship: tatakrama penerbangan. Setiap pilot harus menjaga sopan santun di udara, termasuk wajib menjawab setiap panggilan. Pelanggaran terhadap aturan ini dapat mengakibatkan pilot dipecat dan tak diizinkan terbang lagi.
20. Accident: kecelakaan pesawat.
21. Aerobatic: terbang untuk melakukan pertunjukan akrobat, dengan gerakan-gerakan berbahaya. Dilarang keras membawa penumpang.
22. Altimeter: alat yang ada dalam pesawat, mengukur ketinggian pesawat dari permukaan air laut, bekerja melalui perbedaan tekanan udara (setiap naik 1000 meter, tekanan udara berkurang 0,3 atm). Alat ini tidak dapat memonitor ketinggian pesawat dari permukaan tanah/gunung.
23. Airborne: sebuah pesawat udara yang dalam kondisi terbang atau sedang terbang setelah tinggal landas tatkala semua roda-rodanya telah lepas dari permukaan landasan pacu.
24. ALERFA: suatu kata kode yang dipakai untuk menunjukan suatu tingkat siaga.
25. Alokasi: pembagian frekuensi, kode SSR, dan seterusnya bagi suatu negara unit atau pelayanan. Pembagian 24 bit alamat pesawat udara kalau suatu negara atau otoritas tanda registrasi bersama.
26. Altitude: jarak vertikal suatu tingkat, titik, atau objek yang dianggap titik. Diukur dari permukaan air laut rata-rata.

Istilah Penerbangan dari B

27. Baggage Tag: dokumen yang diterbitkan oleh perusahaan penerbangan untuk memberi tanda bagasi penumpang. Hal ini juga untuk memberi tanda tertentu (apakah benda tersebut dalam katagori benda pecah belah). Pada baggage tag diberi nomor sesuai dengan nomor yang ditempelkan pada tiket penumpang.
28. Boarding Pass: kartu yang diberikan kepada penumpang sebelum naik pesawat. Penumpang yang telah memegang boarding pass, menandakan proses check-in telah selesai dilakukan, dan siap untuk naik pesawat sesuai dengan kelas, kompartemen, dan nomor tempat duduk.
29. Booking: proses pemesanan dan pembelian tiket.
30. Baggage/Bagasi: barang bawaan penumpang. Baca juga jatah bagasi tercatat maskapai Indonesia di sini.
31. Black Box: kotak misteri untuk merekam percakapan cockpit crew (pilot & co-pilot) di dalam kokpit suatu penerbangan.

Istilah Penerbangan dari C

32. Cabin Attendant: penjaga kabin atau lebih dikenal dengan pramugari atau pramugara.
33. Climbing: saat pesawat sedang terbang naik.
34. Connecting Flight: pergantian pesawat lain atau menggunakan airline lain biasanya saat transit.
35. Child: anak dengan ketentuan usia 2–12 tahun.
36. Check-in Luggage: tas yang disimpan di bagian kargo dalam pesawat.
37. Carry-on Luggage: disebut juga hand luggage, barang bawaan penumpang yang dibawa ke dalam kabin pesawat.
38. Cabin Crew: pramugari atau pramugara.
39. Check In: Pendaftaran calon penumpang yang sudah mempunyai tiket, sebelum keberangkatan.
40. Check-in Luggage: barang bawaan penumpang yang disimpan di bagasi kargo pesawat. Barang diserahkan saat check-in.
41. Crash: kecelakaan.
42. Cruising: pesawat sedang terbang datar.
43. Control Air Space: ruang udara yang dikendalikan.
44. C.I.Q (Custom Immigration Quarantine): penumpang yang berangkat/datang ke/dari luar negeri.

Istilah Penerbangan dari D

45. Delay: keterlambatan keberangkatan atau kedatangan.
46. Departure: keberangkatan.
47. Divert: mendarat di bandara yang bukan tujuan, dialihkan ke bandara lain.
48. Direct Flight: penerbangan antara dua kota yang akan dikunjungi tanpa harus melakukan suatu pemberhentian (transit).
49. Ditching: pesawat mendarat darurat di air.
50. Descending: pesawat sedang terbang turun.
51. Destination: kota tujuan terakhir, biasanya yang paling jauh dikunjungi oleh penumpang (jika penumpang melakukan penerbangan dengan transit).
52. Detresfa: kode kata yang menunjukkan tingkat bahaya.
53. Dangerous Good: barang-barang yang termasuk dalam daftar membahayakan keselamatan penerbangan.

Istilah Penerbangan dari E

54. E-ticket: Tiket pesawat elektronik, dikirim dari internet booking engine ke email sebagai bukti pembelian.
55. Enroute Chart: peta yang digunakan pilot dalam penerbangan mengunakan fasilitas instrument navigasi dan memberikan informasi penerbangan sepanjang jalur lalu lintas udara yang akan dilalui dengan pengawasan dan komunikasi dengan petugas Air Traffic Controller (ATC).
56. Emergency Door: pintu darurat dalam pesawat yang digunakan untuk melarikan diri jika terjadi keadaan darurat atau kecelakaan.
57. ECAM (Electronic Centralized Aircraft Monitoring): sebuah perangkat yang berfungsi untuk memberikan informasi kepada pilot mengenai semua sistem di dalam pesawat. Contohnya kontrol penerbangan, tekanan, dan hidraulik melalui dua layar LCD (liquid crystal display) yang berada di tengah panel pengendali.
58. Emergency Landing: pendaratan darurat yang dilakukan di bandara.

Istilah Penerbangan dari F

59. FA (Flight Attendant): pramugari, FA 1 untuk sebutan pramugari senior dan FA 2 untuk pramugari junior.
60. Fare: jumlah biaya yang dibebankan kepada penumpang beserta barang bawaannya yang diterbitkan secara umum kepada publik berdasarkan jenis kelas.
61. FASEC (Full Authority Digital Engine Control): sistem yang mengontrol fungsi mesin pada saat proses auto start. Jika dalam proses start terdapat parameter mesin yang tidak sesuai, maka FADEC yang akan mendeteksinya.
62. FDR (Flight Data Recorder): perekam data penerbangan.
63. FIR (Flight Information Region): wilayah informasi penerbangan.
64. Flap: penampang bagian belakang pesawat yang memiliki fungsi untuk menaikKan gaya angkat dan mengurangi kecepatan.
65. Flight Number: nomor penerbangan.
66. Flight: penerbangan (adjective).
67. FMGS (Flight Management Guidance System): perangkat komputer yang ada di pesawat yang berfungsi mengendalikan pesawat berdasarkan data-data yang terprogram dan tersimpan dalam data base serta pengendalian yang berdasarkan data-data yang yang dimasukkan oleh pilot selama terbang.
68. Force Landing: pendaratan pesawat dilakukan di luar bandara.

Istilah Penerbangan dari G

69. Go-Show: penumpang yang belum memesan tiket sebelumnya dan bermaksud untuk pergi menggunakan pesawat dengan datang langsung ke bandara.
70. Gate: pintu masuk menuju pesawat.

Istilah Penerbangan dari H

71. Holding Area: area udara yang dugunakan pesawat menunggu antrean mendarat, dengan cara pesawat berputar-putar di udara.
72. Holding Bay: tempat pesawat di darat menunggu antrean untuk terbang atau takeoff.
73. Hard landing: pendaratan keras adalah istilah dalam dunia penerbangan untuk menyebutkan tipe cara mendaratkan pesawat yang sedikit ditekan (dihentakkan) ke landasan yang bertujuan agar tread (kembang) ban pesawat dapat mencengkram landasan.
74. Holding procedure: pergerakan yang ditentukan agar pesawat udara tetap berada dalam daerah udara tertentu untuk menunggu izin selanjutnya.

Istilah Penerbangan dari I

75. Infant: bayi berusia 0-24 bulan.
76. Issued: proses meng-OK kan tiket atau mengonfirmasi setelah pembayaran masuk untuk tiket yang telah di booking.
77. ILS (Instruments Landing System): peralatan elektronik yang dipakai untuk membantu pesawat melakukan pendaratan.

Istilah Penerbangan dari J

78. Jet Lag: perasaan penumpang yang lelah dan bingung karena perbedaan waktu yang cepat seusai melakukan penerbangan.

Istilah Penerbangan dari K

79. Kespen: Keselamatan Penerbangan.
80. KNKT: Komite Nasional Kecelakaan Transportasi.
81. Kode booking: kode pemesanan, terdiri 6 digit yang memiliki fungsi sebagai bukti reservasi atau booking tiket yang Anda lakukan.

Istilah Penerbangan dari L

82. Landing: pesawat mendarat.
83. Leaving for: akan berangkat ke.

Istilah Penerbangan dari M

84. Metals: benda-benda seperti perhiasan, uang logam, dan kunci.
85. Mayday: istilah ini biasanya digunakan para pilot dan awak kabin untuk menggambarkan situasi darurat yang tengah mereka alami.
86. MATS: Makassar Advanced Air Traffic System

Istilah Penerbangan dari N

87. No-Show: penumpang yang telah melakukan booking, namun tidak melakukan penerbangan atau tidak muncul saat jadwal penerbangan miliknya.
88. NOTAM (Notice to Airmen): pemberitahuan yang dibagikan menggunakan telekomunikasi. Berisi informasi berhubungan dengan pembuatan kondisi atau perubahan fasilitas, pelayanan, prosedur, atau hal berbahaya. Pengetahuan yang diperlukan para personel terkait dengan operasional.

Istilah Penerbangan dari O

89. Over Baggage: barang bawaan penumpang berlebih. Biasanya penumpang yang mengalami over baggage dikenakan biaya sesuai ketentuan maskapai.

Istilah Penerbangan dari P

90. Passenger: setiap penumpang dalam pesawat kecuali awak kabin.
91. PA (Public Address System): suatu sistem peralatan pengeras suara yang terintegrasi di dalam kabin pesawat untuk membantu pilot maupun awak kabin dalam memberikan informasi kepada penumpang mengenai penerbangan.
92. Pax (Passenger): penumpang pesawat udara.
93. PSR (Primary Surveillance Radar): sistem radar yang memakai sinyal radio yang direfleksikan.

Istilah Penerbangan dari R

94. Runway: landasan untuk pesawat mengambil ancang-ancang dalam take off atau juga sebagai tempat landing.
95. RON (Remain Over Night): pesawat tinggal untuk bermalam.
96. RVSM (Reduced Vertical Separate Minima): pengaturan separasi atau pemisahan jarak vertikal antara pesawat di jalur yang sama.
97. Re-route: penggantian rute untuk para pramugari. Istilah ini biasanya digunakan ketika seorang pramugari dipindahtugaskan dari sebuah rute ke rute lain.
98. Route/ Rute: jalur penerbangan di dalam ruang udara.
99. RNAV (Area Navigation): metode navigasi yang mengizinkan pesawat untuk terbang dalam dalam lintasan yang diinginkan.
100. Refund: proses pembatalan tiket untuk dapat pengembalian dana.
101. Reservasi: pemesanan tiket baik melalui online maupun offline.
102. Radar, Radio Detection, and Ranging: suatu alat pendeteksi pancaran radio yang memberikan informasi tentang jarak, azimut dan/atau elevasi suatu objek.
103. Rescedule: perubahan jadwal penerbangan untuk tiket pesawat yang sudah dibeli.

Istilah Penerbangan dari S

104. Safety Belt: sabuk pengaman di dalam pesawat.
105. SSR (Secondary Surveillance Radar): sistem radar apabila sinyal radio yang dipancarkan dari stasiun radar mengawali pancaran sinyal radio dari stasiun lain.
106. Security Check: pemeriksaan barang bawaan untuk keselamatan penerbangan.

Istilah Penerbangan dari T

107. Taxi way: jalan penghubung antara tempat parkir pesawat dengan landasan pesawat.
108. Ticketing Time Limit: batas waktu konfirmasi pemesanan tiket oleh penumpang.
109. TCA: Terminal Control Area
110. Taxi (Taxiing): sedang jalan di darat, dari/ke runway.
111. Taxi-Holding Position: posisi yang ditentukan tempat pesawat udara yang sedang jalan di darat dan kendaraan dapat diminta berhenti agar berada pada jarak yang cukup kepada suatu runway.
112. Transit: pemberhentian antara kota keberangkatan dan tujuan. Bisa satu kota atau lebih.
113. Two Letter Code: kode nomor penerbangan tiap maskapai. Tiap maskapai memiliki kode sendiri dan tiap penerbangan memiliki nomor berbeda.
114. TCAS (Traffic Collision Avoindance System): sistem untuk menghindari tabrakan udara. Sistem dalam pesawat udara berdasarkan sinyal radar pengamat sekunder. Beroperasi independen lepas dari peralatan yang di darat untuk pemberian petunjuk bagi penerbang adanya potensi konflik dengan pesawat udara yang menggunakan transponder SSR.
115. Take off: meninggalkan landasan untuk terbang.

Istilah Penerbangan dari U

116. UIR: Upper Information Region

Istilah Penerbangan dari V

117. Visa: tanda izin boleh berkunjung yang diberikan kepada penduduk suatu negara jika akan mengunjungi negara lain yang memerlukan izin masuk. Baca juga jenis-jenis visa serta fungsinya di sini.
118. Visa on Arrival (VoA): dibuat saat tiba di negara yang dituju. Biasanya pengurusan Visa on Arrival dilakukan di bandara atau saat memasuki daerah perbatasan negara.

Istilah Penerbangan dari W

119. Waiting Room: ruang tunggu untuk penumpang setelah check-in, sebelum naik pesawat.
120. Window Seat: kursi di dalam pesawat yang dekat dengan jendela.

Itulah 120 istilah penerbangan lengkap yang wajib kamu ketahui sebelum naik pesawat. Jika merasa artikel ini berguna, jangan lupa subscribe blog Pergi.com untuk mendapatkan informasi traveling lainnya. Pergi yuk!