7 Fakta Sayonara Tax Jepang yang Perlu Diketahui!

Sudah pernah mendengar istilah “Sayonara Tax”? Jika belum, kamu wajib mengetahuinya. Apalagi jika dalam waktu dekat kamu akan mengunjungi negara Jepang. Inilah tujuh fakta tentang Sayonara Tax yang perlu kamu ketahui!

1. Apa Itu Sayonara Tax?

Sayonara Tax adalah pajak selamat tinggal yang harus dibayar oleh turis saat akan meninggalkan Jepang. Biayanya sebesar ¥1.000 atau sekitar Rp132.000 (tergantung kurs). Pajak ini rencananya akan diberlakukan mulai tanggal 7 Januari 2019. Rancangan Undang-Undang (RUU) soal pajak keberangkatan (departure tax) ini telah disahkan parlemen Jepang pada 11 April 2018 lalu.

2. Siapa Saja yang Akan Dikenakan Pajak Ini?

Pajak ini tidak hanya dikenakan pada turis asing, tapi juga untuk para wisatawan Jepang yang akan meninggalkan Negeri Sakura. Tarif ini berlaku untuk semua jenis transportasi, baik menggunakan pesawat maupun kapal. Biaya Sayonara Tax tersebut akan langsung dipungut dan ditambahkan pada tiket pesawat atau tiket kapal.

Pihak maskapai dan pengelola kapal sendiri yang akan menyetor pajak kepada pemerintah Jepang. Jadi, kamu tak perlu khawatir dan pusing mencari tempat khusus untuk membayar pajak ini. Kecuali, kamu liburan ke Jepang menggunakan pesawat pribadi, ya! Pembayaran harus dilakukan sebelum boarding.

3. Wisatawan Ini Tidak Akan Dikenakan Pajak

Sebagai pengecualian, kebijakan balita di bawah 2 tahun dan penumpang transit yang hanya berada di Jepang kurang dari 24 jam tidak akan dikenakan Sayonara Tax. Hal ini sesuai dengan undang-undang yang didukung oleh Majelis Tinggi Jepang.

4. Fantastis! Jepang Akan Mendapatkan Pemasukan Sebesar…

Dengan dipungutnya biaya ini, Jepang diperkirakan akan mendapatkan sumber pendapatan baru hingga 43 miliar yen (sekitar Rp5,5 triliun) per tahun fiskal, lho! Jumlah yang sangat fantastis bukan?

Hal ini sesuai dengan data dari Jiji Pers yang mengatakan ada sekitar 40 juta keberangkatan dari Jepang pada tahun 2016. 17 juta di antaranya adalah warga Negara Jepang sendiri.

Dalam rentang Januari dan Maret 2019, Tokyo memperkirakan akan mendapatkan sekitar 6 miliar yen sendiri. Dana ini akan dialokasikan untuk membuat instalasi gerbang yang dilengkapi dengan sistem pengenalan wajah. Makin canggih bukan!

5. Untuk Apa Sayonara Tax Akan Digunakan?

Pungutan pajak keberangkatan Jepang ini akan digunakan dalam hal ini:

  • Meningkatkan kualitas infrastruktur pariwisata
  • Mempromosikan tempat wisata di pedesaan Jepang
  • Membiayai kampanye pariwisata global
  • Mengadakan panduan multibahasa di taman-taman nasional serta situs-situs budaya di Jepang
  • Membuat operator transportasi umum untuk memperluas layanan Wi-Fi gratis

6. Tidak Hanya Negara Jepang

Pajak keberangkatan ini juga berlaku di negara Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Australia. Korea Selatan menerapkan biaya keberangkatan sekitar Rp128.000 untuk wisatawan pengguna transportasi udara. Amerika Serikat mengenakan biaya sekitar Rp191.825 untuk wisatawan mancanegara. Sementara itu, Australia mengenakan biaya Rp642.970 per orang.

7. Sayonara Tax Akan Mengurangi Jumlah Wisatawan?

Setiap kebijakan pasti akan memunculkan pro dan kontra. Sayonara Tax pun dikomentari kritikus yang khawatir restribusi baru ini akan mengurangi jumlah wisatawan. Kemungkinan tersebut mungkin saja terjadi, karena secara otomatis harga tiket ke Jepang akan naik. Namun, semua ini kan untuk meningkatkan infrastruktur wisata di sana. Wisatawan juga yang untung, bukan?

Itulah tujuh fakta Sayonara Tax yang harus kamu ketahui. Apakah kamu setuju dengan kebijakan ini? Setuju atau tidak, pesan tiket pesawat ke Jepang di Pergi.com saja. Beli tiket pesawat online dijamin aman dan banyak promonya. Pergi yuk!

7 Mitos vs Fakta Pergi Traveling ke Vietnam, Wajib Tahu!


Banyak wisatawan memilih negara di sekitar Asia Tenggara sebagai tempat liburan favorit. Salah satu tempat wisata yang paling populer adalah Vietnam. Selain tersedia beraneka macam kuliner yang menggugah selera, Vietnam memiliki wisata alam pegunungan yang indah, pantai-pantai cantik, serta biaya liburan yang murah. Vietnam juga punya sejarah panjang yang menarik untuk dipelajari.

Namun sebelum memesan tiket ke Vietnam, ada baiknya kamu mengetahui dulu informasi mengenai negara tersebut. Tujuannya supaya tidak kaget saat menghabiskan waktu di sana. Apalagi banyak miskonsepsi soal negara ini. Inilah mitos vs fakta pergi traveling ke Vietnam yang wajib kamu ketahui!

Mitos 1: Benarkah Polusi Udara di Vietnam Sudah Sangat Parah?

Mitos vs Fakta Pergi Traveling ke Vietnam

Sumber: Instagram hanoicapital

Sebenarnya pergi traveling ke Vietnam sama saja seperti liburan di Indonesia. Di negara berkembang, fasilitas transportasi umum memang belum memadai sehingga banyak orang yang memilih naik sepeda motor. Kendaraan yang menumpuk di kota-kota besar juga membuat jalan menjadi macet dan meningkatkan polusi udara.

Fakta 1: Vietnam Memiliki Banyak Tempat Wisata dengan Pemandangan Indah dan Udara Segar

Mitos vs Fakta Pergi Traveling ke Vietnam

Sumber: Instagram justwotravel

Tak jauh berbeda dengan Indonesia, Vietnam juga memiliki destinasi wisata yang menawarkan pemandangan indah serta udara yang segar. Namun, tentunya tempat wisata tersebut berada di pinggir kota yang masih asri. Jika kamu memilih lokasi wisata Vietnam yang berada di kota besar, tentu saja banyak polusi udaranya.

Tapi berbeda dengan negara kita di mana Ibu Kota Jakarta selalu panas sepanjang tahun, Ibu Kota Vietnam, Hanoi, justru mengalami musim dingin di akhir tahun, lho. Jadi, udaranya tidak melulu panas.

Mitos 2: Makanan Kaki Lima di Vietnam Tidak Aman untuk Dikonsumsi?

Mitos vs Fakta Pergi Traveling ke Vietnam

Sumber: Instagram baiaorbakery

Makanan pinggir jalan di Indonesia sangat beragam dan enak-enak. Meskipun tidak semuanya higienis, makanan kaki lima tetap menjadi favorit dan aman dikonsumsi. Di Vietnam juga banyak makanan yang dijual di pinggir jalan. Apakah benar semuanya kotor dan tidak aman dikonsumsi?

Fakta 2: Kuliner Lokal Vietnam dengan Harga Murah dan Aman Bisa dibeli di Restoran Kecil

Mitos vs Fakta Pergi Traveling ke Vietnam

Sumber: Instagram janicehoi12

Sama dengan jajanan pinggir jalan di Indonesia yang tidak semuanya higienis, di Vietnam juga begitu. Semuanya tergantung siapa yang menjual. Tidak bisa dipukul rata semuanya tidak aman dikonsumsi. Apabila kamu ragu-ragu mencoba kuliner lokal di pinggir jalan, banyak kok restoran kecil yang kebersihannya lebih terjaga namun rasanya tetap enak. Tapi jika kamu yakin memiliki perut yang tahan banting, wajib mencicipi jajanan pinggir jalan di Vietnam, ya!

Mitos 3: Apa Benar Tidak Ada yang Menjual Kuliner Internasional di Vietnam?

Mitos vs Fakta Pergi Traveling ke Vietnam

Sumber: Instagram citycrow

Masih ada turis asing yang mengira tidak bisa menemukan restoran internasional di Vietnam. Beberapa wisatawan berpikir hanya kuliner lokal saja yang banyak dijual di pinggir jalan. Miskonsepsi ini tetap ada hingga sekarang, padahal Vietnam juga telah banyak berkembang sama halnya dengan negara kita.

Fakta 3: Restoran Makanan Cepat Saji Menjamur di Mana-Mana

Mitos vs Fakta Pergi Traveling ke Vietnam

Sumber: Instagram sienna_hall39

Don’t worry, pergi traveling ke Vietnam tidak segitunya kok. Vietnam memiliki banyak restoran internasional seperti KFC, Burger King, dan lain-lain. Bahkan Vietnam juga memiliki restoran cepat sajinya sendiri lho, misalnya Burger Joint Saigon dan Quan Ut Ut.

Mitos 4: Penduduk Lokal Vietnam Memakai Pakaian dan Topi Kerucut Khas Vietnam Setiap Hari

Mitos vs Fakta Pergi Traveling ke Vietnam

Sumber: Instagram annelimphoto

Waduh, masih adakah orang yang berpikir bahwa semua penduduk lokal Vietnam masih menggunakan pakaian tradisional? Mungkin di beberapa foto yang menggambarkan Vietnam, orang lokalnya masih banyak yang memakai Non La (topi kerucut yang terbuat dari daun kelapa, kulit pohon, atau bambu). Padahal sama dengan Indonesia, tidak semua orang memakai pakaian adat daerahnya masing-masing dalam kesehariannya.

Fakta 4: Penduduk Lokal Vietnam Sudah Modern Seperti Indonesia

Mitos vs Fakta Pergi Traveling ke Vietnam

Sumber: Instagram sxchua1975

Penduduk Vietnam juga mengikuti tren fashion sama seperti negara kita. Toko retail seperti H&M, ZARA, dan sebagainya banyak ditemukan di sini. Namun jangan khawatir, kamu masih bisa membeli pakaian tradisonal Vietnam sebagai suvenir di pasar atau pusat perbelanjaan. Misalnya di An Dong dan Hanh Thong Tay di Ho Chi Minh City dan Dong Xuan dan Phung Khoang di Hanoi.

Mitos 5: Menikmati Ketenangan Sambil Menjernihkan Pikiran di Ha Long Bay

Mitos vs Fakta Pergi Traveling ke Vietnam

Sumber: Instagram incyvincyspider

Sejarah dan keindahan Ha Long Bay sangat terkenal di kalangan wisatawan mancanegara. Tempat ini memang merupakan salah satu destinasi wisata populer yang banyak dipromosikan oleh pariwisata Vietnam. Terdiri dari ribuan pulau besar dan kecil, Ha Long Bai sangat cantik dan asri jika dilihat dari kejauhan. Namun, sebenarnya pulau-pulau tersebut tidak bisa dihuni karena memiliki permukaan yang terjal dan tandus. Tapi keindahannya memang tak terlupakan.

Fakta 5: Ha Long Bay Penuh dengan Turis

Mitos vs Fakta Pergi Traveling ke Vietnam

Sumber: Instagram melissa.stevens7

Sama halnya dengan tempat wisata populer lainnya di dunia, Ha Long Bay juga memiliki masalah yang serupa, yaitu terlalu banyak turis. Pemandangannya yang mengagumkan selalu menarik minat wisatawan baik lokal maupun asing untuk berkunjung. Akibatnya, wisatawan di Ha Long Bay sangat banyak.

Namun tak masalah, pergi traveling ke Vietnam tak melulu harus ke Ha Long Bay. Masih banyak tempat wisata Vietnam lain yang patut untuk dikunjungi, misalnya Pulau Phu Quoc, My Son Sanctuary, Sa Pa Terraces, Taman Nasional Phong Nha-Ke Bang, dan lain-lain.

Mitos 6: Di Vietnam Banyak Kuil dan Pagoda karena Mayoritas Penduduknya Beragama Buddha

Mitos vs Fakta Pergi Traveling ke Vietnam

Sumber: Instagram curiouskierella

Saat pergi traveling ke Vietnam, kamu akan banyak melihat pagoda dan kuil. Tak hanya berfungsi sebagai tempat beribadah, pagoda dan kuil di sana juga digunakan untuk wisata bersejarah.

Fakta 6: Tetap Terdapat Banyak Tempat Ibadah Lain

Mitos vs Fakta Pergi Traveling ke Vietnam

Sumber: Instagram chaubui_

Vietnam merupakan negara dengan penganut agama Katolik keempat terbesar di Asia. Jadi, tak hanya pagoda dan kuil saja yang bertebaran di Vietnam, ada juga gereja-gereja cantik di sana. Buddha bukan satu-satunya agama di Vietnam, sama dengan Indonesia di mana pemeluk agama selain Islam juga banyak. Namun menurut data, kebanyakan warga Vietnam justru tidak memiliki agama alias ateis.

Mitos 7: Vietnam Tak Lebih Baik dari Indonesia karena Sejarah Perangnya yang Tragis

Mitos vs Fakta Pergi Traveling ke Vietnam

Sumber: Instagram vietnam_history

Di Vietnam pernah terjadi perang dahsyat antara Vietnam Utara dan Selatan yang disebut Perang Indocina Kedua. Perang ini merupakan bagian dari Perang Dingin antara dua kubu ideologi besar, yakni Komunis dan SEATO. Dua kubu yang saling berperang adalah Republik Vietnam (Vietnam Selatan) dan Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara).

Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan Filipina bersekutu dengan Vietnam Selatan, sedangkan Uni Soviet, Tiongkok, Korea Utara, Mongolia dan Kuba mendukung Vietnam Utara yang berideologi komunis. Selain itu juga ada peperangan lainnya dengan warga Khmer, Mongol, dan Cina yang banyak merenggut korban jiwa.

Fakta 7: Perang Telah Berakhir dan Beginilah Kondisi Vietnam Sekarang

Mitos vs Fakta Pergi Traveling ke Vietnam

Sumber: Instagram cloudtrip.vietnam

Tak perlu khawatir pergi traveling ke Vietnam karena perang telah usai dan mereka telah berbenah. Bahkan perekonomian Vietnam sangat baik, posisi ke-47 terbesar di dunia. Kamu akan mendapatkan pengalaman liburan yang menyenangkan selama di Vietnam. Banyak pemandangan menakjubkan, kuliner yang lezat, serta keramahan penduduknya yang akan membuat kamu betah.

Jangan termakan mitos dan miskonsepsi yang banyak beredar. Segera liburan ke Vietnam dan buktikan sendiri bahwa negara ini layak untuk dikunjungi.

Pesan Tiket ke Vietnam

Itulah mitos vs fakta negara Vietnam yang harus kamu ketahui. Yuk share, subscribe, dan komen di blog Pergi.com jika kamu punya pengalaman atau pertanyaan soal pergi traveling ke Vietnam. Jangan lupa pesan tiket pesawat ke Vietnam di Pergi.com, ya. Beli tiket pesawat online dijamin aman dan banyak promonya. Pergi yuk!